
PEMILOS 2023
PROJEK
PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
IMPLEMENTASI
“SUARA DEMOKRASI”
SMA
PEMBANGUNAN 3 PONJONG
Oleh
: Risma Nur Abdhilah
Projek penguatan profil pelajar Pancasila
dalam Kurikulum Merdeka merupakan kegiatan kokurikuler yang berbasis projek.
Adapun tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini yaitu untuk menguatkan upaya
dalam pencapaian kompetensi belajar dan karakter yang sesuai dengan profil
pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan SKL. Pelaksanan Projek Penguatan
Profil Pelajar pancasila atau P5 di SMA Pembangunan 3 Ponjong salah satunya
memiliki tema suara demokrasi.
Gambar
: Pemilos SMA Pembangunan 3 Ponjong dan SMK Ma’arif Ponjong
Jumat, 15
September 2023 SMA Pembangunan 3 Ponjong mengolaborasikan antara pemilihan
ketua OSIS berbasis online dengan projek P5. Sebelum dilaksanakannya pemilihan
umum, semua kandidat calon ketua OSIS sebanyak 6 siswa melakukan orasi visi dan
misi ketua OSIS di lapangan sekolah. Hal itu juga merupakan wujud dari hidupnya
demokrasi sekolah. Kegiatan dihadiri oleh semua warga sekolah baik siswa, guru
dan karyawan. Dengan kata lain, semua warga sekolah turut berpartisipasi dalam
pemilihan OSIS periode 2023/2024 ini.
Kegiatan pemilihan
umum OSIS dilaksanakan dengan metode online sehingga hasil penghitungan suara
langsung bisa dilihat pada hasil quick
count Pemilos. Dengan diberikannya amanah untuk menjadi petugas pemungutan
suara kepada siswa, penanaman nilai-nilai demokrasi juga diharapkan menjadi
pengalaman tersendiri bagi siswa. Sehingga pada saat dewasa nanti ketika
menjadi warga masyarakat dan apabila menjadi petugas pemungutan suara di
berbagai tingkat wilayah, mereka dapat melaksanakan amanah dengan baik.
Pemilihan
ketua OSIS di SMA Pembangunan 3 Ponjong adalah sebuah kendaraan yang di
dalamnya memiliki tujuan dan maksud tertentu yaitu menanamkan nilai atau
dimensi yang ada di profil pelajar Pancasila. Diantara dimensi yang diambil
dalam projek suara demokrasi yaitu akhlak yang dimiliki siswa dalam menjalankan
pesta demokrasi sekolah yang jujur dan sportif. Selain itu, kebhinekaan global
yang artinya bisa menghadapi berbagai perbedaan yang ada dalam pesta demokrasi,
gotong royong, bernalar kritis dan kreatif.