Amanat Kepala Sekolah 4 November 2019
Amanat Kepala
Sekolah SMA Pembangunan 3 Ponjong
Upacara
Bendera pada hari Senin, 4 November 2019
Tema :
Melestarikan Budaya Indonesia
Assalamualaikum Wr. Wb
Bapak / Ibu Guru dan Karyawan yang
saya hormati,
Serta siswa – siswi yang berbahagia
Marilah kita panjatkan kehadirat
Allah SWT karena pada hari ini kita diberi kesempatan mengikuti upacara bendera
di pagi hari yang cerah ini dengan keadaan sehat tanpa suatu halangan apapun.
Bapak / Ibu Guru dan siswa- siswi yang berbahagia. Salah satu hal perlu kita jaga sebagai
generasi penerus bangsa yaitu melestarikan budaya Indonesia.
Kita tahu
bahwa Indonesia merupakan negeri yang terkenal dengan keanekaragamannya.
Terdapat ratusan bahkan lebih suku bangsa yang ada di bumi Indonesia. Dari suku
suku ini kemudian terbentuk suatu budaya yang berbeda antara satu sama lain.
Budaya Indonesia memang sangat kaya namun, berapa banyak budaya yang bisa kita
disebutkan dari sedemikian banyaknya budaya yang dimiliki Indonesia ? Mungkin
jawaban kita terutama anak-anak jaman now hanya bisa dihitung dengan jari.
Ironis memang. Tapi inilah kenyataan yang ada. Kita terutama siswa – siswi
merupakan penerus generasi bangsa, yang seakan cuek terhadap budaya kita
sendiri. ini merupakan PR bagi generasi muda terutama siswa-siswi SMA Pembangunan
3 Ponjong dan SMK Ma’arif Ponjong yang harus melestarikannya.
Pada era
modern ini, budaya barat sangat mudah masuk ke Indonesia. Budaya ini tumbuh dan
berkembang dengan pesat di Indonesia. Realitanya saja, siswa-siswi sekarang ini
selaku generasi muda, lebih menyukai akan budaya ini ketimbang budaya asli
kita. Kita merasa lebih PD dan merasa lebih gaul jika meniru budaya barat.
Kasus lain adalah masalah tentang pengakuan budaya kita oleh Malaysia. Tentu
kita geram akan Negara tetangga yang dengan seenaknya mengklaim budaya budaya
kita seperti reog ponorogo, tari pendet, batik, lagu sayange dll. Ini merupakan
tamparan keras bagi kita semua, rakyat Indonesia khususnya para generasi muda.
Kita tidak bisa serta merta menyalahkan Malaysia yang telah mengklaim budaya
kita. Kita sebagai rakyat Indonesia juga harus sadar akan kesalahan kita. Kita
harus introspeksi diri kita. Berapa banyak dari kita yang sebelumnya peduli
pada budaya asli Indonesia sebelum kejadian seperti ini ? maka dari itu
hendaknya kita sama sama merenungkan dalam hati kita masing masing akan
pentingnya pelestarian budaya.
Contoh lain, misalnya wayang kulit. Jika
memang wayang kulit salah satu budaya yang kita miliki mengapa harus malu untuk
menontonnya? Apalagi untuk anak-anak seusia SMA dan SMK seperti kalian ini.
Contoh lain lagi misalnya batik. Jika memang batik itu juga bagian dari budaya
kita, mengapa merasa malu memakainya? Semoga anak-anak saya di sini baik SMA
maupun SMK tidak demikian, karena sudah seharusnya, kita bangga akan budaya kita
sendiri.
Sebelum saya
akhiri, saya berharap siswa-siswi SMA Pembangunan 3 Ponjong dan SMK Ma’arif
Ponjong dapat peduli terhadap budaya kita, budaya Indonesia. Harus bangga
menjadi orang Indonesia. Bangga akan budaya Indonesia yang multikultural.
Karena sekarang nasib bangsa Indonesia ada di tangan para gernerasi muda
seperti kalian ini. Demikian saja yang dapat saya sampaikan. Terima kasih atas
perhatiannya.
Wassalamualikum Wr. Wb